Monday 20 June 2016

Good Bye, Nyonya Parkit

Minggu pagi harusnya menjadi hari libur yang ditunggu-tunggu. Tapi tidak denganku, pagi ini aku harus segera menguburkan parkit betinaku yang baru saja mati tadi malam
Huwee... padahal sepasang parkit ini sudah punya 2 telur. Si biru a.k.a. Nyonya Parkit wafat ketika mengerami telurnya, what a sweet and pity situation.

Burung parkit terkenal dengan kesetiaannya. Waktu pertama kali beli juga mereka udah nunjukin keromantisannya loh (terkadang bikin envy juga nih parkit ayaaahh). Tiada hari tanpa cium-ciuman, tanpa peluk-pelukan, drama india lewat lah pokoknya.
Perawatan parkit pun gak terlalu sulit kok. Makanannya biji-bijian dan buah. Minumannya pun air segar dicampur vitamin. Tiap pagi dimandikan dengan semprotan khusus. Tapi emang naas, waktu lagi sibuk-sibuknya sama persiapan tim asesor jadi gak konsen bahkan lupa kasih makan parkitnya. Padahal si Nyonya Parkit lagi bertelur. Huwaaahh....


Waktu pertama kali beli parkit


Sebenarnya aku sudah bilang sama mertua sih, tapi namanya juga orang tua, 3 hari makanan dan air sama sekali gak ada di kandang. Alhasil, gitu aku curiga si Nyonya gak keluar sama sekali, barulah kuperiksa kandang tempat bertelurnya. Jreeng, si Nyonya sudah wafat.
Si Tuan pun stres berat. Bulunya kering. Nafasnya tidak beraturan. Hanya terpatung di depan kandang. Bahkan yang biasanya langsung melawan kalau kita ada di depan kandang pun , kini dia malah diam saja.

Betul-betul setia nih burung. Manusia sekarang ada yang gini gak, ya? Loh kok baper? Okay, back to the topic.
Buat readers yang punya burung peliharaan, mendingan bener-bener diperhatikan deh perawatannya. Soalnya kita yang emang niat beli buat dirawat tapi malah dicuekin, sama aja dengan menzolimi. Astaghfirullah.
Maafin aku ya, Allah. Semoga si Nyonya diterima dan ditempatkan di tempat yang baik di sisiNya. Aamiin.

Biarpun katanya kalau salah satu parkit mati lalu yang satunya akan ikut mati, aku tetap harus rawat si Tuan dengan lebih baik lagi supaya si Tuan semangat. Tuan udah jadi Duren (Duda Keren), nanti kita cari Nyonya baru ya, Tuan. Tapi kayaknya si Tuan gak mau betina baru deh, soalnya sampai sekarang murung melulu ekpresinya 
Readers ada saran??

Saturday 18 June 2016

Ketika Anak Melirik Game

Wuaah, udah lama banget kita gak jumpa ya readers. Setelah sekian lama berhibernasi, akhirnya ini postingan pertamaku di tahun 2016 ini.
Hiks, maaf sibuk banget sama kerjaan plus anak juga suami. Apalagi Bila makin besar, manjanya pun makin menjadi. Hadeeehh...

Sekarang Bila lagi demam main PS 2 nih. Saking semangatnya tiap aku pulang kerja, dia langsung minta PS nya. Buatku sih it's okay selama waktu bermainnya gak lama, apalagi Bila ini sekedar pegang stick doang (aslinya Bundanya yang main, wuahahaha).
Biarpun Bila belum bisa main PS (tapi heboh banget pegang stick PS), the fact is Bila sudah mahir main game di android. The power of a kid this century >.< Game yang dimainkan Bila di android adalah Lego, Virtual Pet, Belajar Warna, Cake Maker juga Baby Care.

Nabila, Sahara, Izan asyik main PS


Memang saat ini lagi kisruh masalah game yang diblokir pemerintah Indonesia karena memberikan dampak buruk untuk anak. Tapi apa readers tahu kalau game itu gak selamanya buruk loh. Tidak semua game berdampak negatif.

Game juga bisa membantu meningkatkan daya ingat anak, kemampuan analisa juga kreativitas (otak kanan). Misalnya permainan tetris, lego, mewarnai, kubik dan permainan asah otak lainnya.
Sedangkan game yang mengandung kekerasan dan unsur seksual jelas game yang berbahaya, bahkan menurunkan kinerja otak dan sifat empati anak.

Sebagai orang tua sudah menjadi kewajiban kita memberikan yang terbaik tanpa mendoktrin dengan keras yang justru akan membuat anak semakin melawan. Layaknya sahabat, kita pun harus mengikuti alur anak lalu membimbingnya dengan tenang sehingga anak menjadi lebih nyaman terbuka dengan kita.

Yupz readers, sekian dulu postingan pertamaku di tahun ini. Semoga kita bisa menjadi orang tua yang terbaik untuk membimbing anak kita. Aamiin.